Senin 14 Maret 2016, Bupati Jembrana I Putu Artha genap
berusia 54 tahun. Secara spontanitas para pejabat dan pegawai mulai dari Sekda
Jembrana, Asisten, Kepala SKPD hingga staf dan tenaga kontrak menyuguhkan
perayaan kecil dengan nyanyian ulang tahun, pemotongan kue, tiup lilin dan doa bersama
untuk kesehatan dan kesuksesan Bupati Artha di Loby Lantai II Kantor Bupati
Jembrana.
Perayaan sederhana yang terkesan dadakan
tersebut membuat Bupati Artha kaget dan terharu. “ Saya kaget dan terharu
dengan acara ini, terima kasih saya selalu diingatkan dengan tanggal kelahiran
saya “ kata Artha didampingi istrinya Kade Ari Sugianti. Bupati Artha juga
mengungkapkan kalau dirinya lebih ingat dengan hari kelahiran secara Hindu
yaitu otonan. Hal tersebut dibenarkan istrinya Kade Ari Sugianti Artha. “ Hari
kelahiran Bapak yang jatuh pada Budha Wage Wuku Merakih juga selalu diupacarai
dengan otonan hingga sekarang “ terang Sugianti.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Artha tidak mengharapkan kado
apapun, ia hanya berharap diberikan kado Opini BPK berupa Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) bisa dipertahankan. “ Saya tidak mengharapkan kado apa-apa,
saya hanya ingin kado WTP dipertahankan “ ungkap Artha.
Meski perayaannya cukup sederhana, suasana di loby lantai II
yang biasanya hanya didatangi tamu-tamu penting Bupati dan Wakil Bupati
Jembrana. Pada Senin (14/3) pagi tiba-tiba menjadi ramai dan meriah. Sebagian
besar pegawai memberikan ucapan selamat kepada Bupati. Bahkan sebelumnya kue
yang dipotong Bupati Artha, dibagikan sendiri oleh Bupati kepada semua pegawai
yang ada di loby.
Selain itu, di usia yang ke 54 tahun ini Bupati Artha juga
berbagi kebahagiaan dengan penyandang tunanetra. Bupati Artha mengundang
penyandang tunanetra hadir di Rumah Jabatannya dan memberikan bantuan sembako.
Penyandang tunanetra ini juga diberikan kesempatan untuk menyuguhkan hiburan,
bahkan ada penyandang tunanetra yang memberikan pijat gratis kepada Bupati dan
sejumlah undangan yang hadir. “ Saya sengaja mengajak para tunanetra untuk
saling berbagi. Para tunanetra patut dicontoh, meskipun dengan keterbatasannya
mereka tetap mampu berinovasi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya “ pungkas
Artha. (hmj)
Penulis : Adisuta
Editor : Surya Putra
0 komentar:
Posting Komentar